Kepala Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Marsono, menjelaskan, salah satu kegiatan perlindungan sosial korban bencana alam adalah mempersiapkan petugas dibidang shelter (pengungsian) sesuai tugas dan fungsinya yaitu melakukan penyelamatan, memberikan rasa aman dan pelayanan selama di pengungsian bagi korban bencana alam di lokasi bencana.
Dinsos Mantapkan Peran dan Fungsi TAGANA |
“Dalam penanggulangannya, Dinas Sosial memiliki tenaga yang siap pakai yakni Tagana. Untuk itu dibutuhkan bimbingan dan pemantapan agar keberadaan Tagana semakin solid dalam operasi di lapangan. Dalam keadaan bencana, situasi cepat berubah untuk itu Tagana juga harus memiliki sikap quick respon terhadap keadaan sekitarnya,” tegas Marsono.
Sementara itu Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Tetty Suparty mengatakan, selain untuk meningkatkan wawasan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan Tagana agar dapat bekerja dengan terkoordinasi, efektif dan efisien. Kemudian juga untuk meningkatkan kecakapan atau ketrampilan khusus yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana.
Hasil dari kegiatan Bimtap tersebut selanjutnya Tagana akan memiliki komptensi karena telah mengikuti kegiatan selama 360 menit (6 jam) yang meliputi teori dan praktek dengan mekansime ceramah dan diskusi.
“Kami menghadirkan nara sumber dari PMI dan juga KODIM 0616 Indramayu dengan materi bidang ketanggapdaruratan bencana dengan durasi 360 menit baik ceramah maupun praktek, setelah mengikuti kegiatan bitmap ini anggota Tagana akan lebih berkompetensi dan memiliki keahlian,” kata Tetty.
Ditempat yang sama, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Bagi Korban Bencana Alam, Susiyantie, mengatakan, kegiatan bimtap ini diikuti oleh 43 orang Tagana yang ada di Kabupaten Indramayu.
“Ini momentum bagi kami untuk meningkatkan kemampuan Tagana yang ada di kami, bimtap ini kami laksanakan bersamaan dengan HUT Tagana ke 14 untuk tahun 2018 ini,” kata Susiyantie.
Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu
0 Komentar